Bisa melihat keadaan keluarga setelah mengalami musibah meletus Gunung Merapi. Alhamdulillah semua dalam keadaan sehat dan selamat,walo pemasukan keluarga terbesar rusak akibat abu merapi. Bukan hanya keluarga kami yang merasakannya tapi sebagian keluarga di daerah rawan bencana mengalami hal yang sama. Mereka bisa menata kembali hidup mulai dari nol lagi.
Back to lebaran ya...Kalo disini bener2 namanya lebaran,seminggu bahkan sebulan sepertinya gak bakal kelar silaturahmi or istilahnya "Ujung". Gak seperti di tempatku yg sehari aza bisa kelar. Tradisi ini menurut saya sangat bagus untuk mempererat silaturahmi. Seluruh kampung didatangi untuk silaturahmi, belum lagi keluarga sendiri.. Sehari bisa 3 nyampe 4 kampung yg dikunjungi,biasanya kami yg lebih muda mendatangi yg lebih tua. Pengalaman yang sangat berkesan dan cukup membuat saya lelah karena tidak pernah melakukan tradisi seperti ini. But soooo much fun.. Dan ternyata waktu 2 minggu masih sangat kurang. heheeee :p
Ini beberapa foto selama mudik yg bisa di upload:
Ini pas ujung ke rumah keluarga (kuenya banyak banget)
Srumbung family
Bebas bisa maen tanpa da yg menghalangi
Suamiku nostalgia di depan skul dl
ki-ka : adek iparku rori,suamiku,chalief,rama (adekku paling kecil)
Di kali putih akibat lahar dingin merapi (sungai lebar 5 m jadi 1 km lebih)
My lil boy
Di kereta madiun jaya otw madiun
Di desa sirahan, satu kampung hancur karena lahar dingin
Cerita tentang mudik cukup sampai disini dulu ya, tar disambung lagi setelah foto2 dari kamera bisa dipindah ke lepi. Xixixixixii :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar